Kunci Bahagia dalam Islam | Ada
sebuah berita di media online. Seorang perempuan Tiongkok menghamburkan uangnya
di rumah sakit. Uang berwarna merah itu tampak berserakan. Kira-kira, apa
penyebab sang perempuan membuang uangnya? Padahal uang tiap hari kita cari.
Karena
kanker. Ya, perempuan itu membuang uang itu karena terkena kanker. Ceritanya,
perempuan itu rutin memeriksakan penyakitnya.
Kunci Bahagia dalam Islam | Suatu
ketika, perempuan itu membawa uang yang banyak sekali ke rumah sakit. Dia ingin
dokter menyembuhkan penyakitnya. Berapa pun harganya, pasti dia bayar.
Namun
sayang, dokter mengatakan tidak bisa menyembuhkan penyakit kanker perempuan
itu. Kanker sudah menyebar ke sekujur tubuh. Kanker sudah sangat parah.
Seketika, uang yang dibawanya ia hamburkan.
***
Jadi
teringat cerita guruku dulu di Madrasah. Seingat saya, ceritanya kurang lebih
begini:
Kunci Bahagia dalam Islam | Ada
seorang gembel berteduh di emperan istana seorang raja. Orang gembel ini
terlihat haus dan lapar. Sepertinya beberapa hari terkahir belum makan.
Melihat
orang gembel itu, raja meminta pelayannya untuk memberinya makanan dan minuman.
Ajudan langsung mengindahkan.
Kunci Bahagia dalam Islam | Orang
gembel itu makan dengan lahapnya. Si raja melihatnya heran. Ada rasa iri juga
di hatinya. Setelah itu, si raja melihat orang gembel itu minum air putih yang
disuguhkan. Nikmat sekali. Raja tambah heran. Hatinya bertanya-tanya, kok bisa.
Setelah
acara makan-makannya selesai, orang gembel itu mengucapkan terimakasih
sebanyak-banyaknya. Lalu dia mengantuk. Dan tertidur di lantai serambi istana
raja itu. Raja tambah heran.
Kunci Bahagia dalam Islam | Maka,
raja menunggu si gembel terbangun. Dia ingin bertanya, apa resep agar makan
bisa enak, minum bisa nikmat, dan tidur bisa pulas dan nyaman.
Sebab,
sudah lama sekali, si raja tidak merasakan lezatnya makanan, tidak merasakan
segarnya minuman. Apa lagi pulasnya tidur. Tidak sama sekali. Padahal dia
memiliki segalanya.
Ketika
orang gembel itu terbangun, si raja mengajak gembel itu berbicara. Banyak hal
yang ditanyakannya. Tapi yang paling diutamakan adalah tiga masalah di atas.
“Hai
kisanak, aku melihatmu makan lahap sekali. Padahal makanannya biasa saja. Tidak
enak. Sedangkan aku, tidak enak makan meski makanannya enak?”
“Kamu
juga minum terlihat nikmat sekali. Setelah itu, kamu tidur pulas. Padahal
tidurnya di lantai. Sedangkan aku, tidur di kasur yang sangat empuk saja, mata
tidak mau terpejam,” kata si raja melanjutkan.
“Kisanak,
kira-kira, bagaimana caranya agar aku bisa sepertimu. Makan enak, minum nikmat,
dan tidur bisa pulas?”
Si
gembel terdiam sebentar. Mengangan-angan jawaban. Lalu, si gembel menjawab:
“Raja…
aku makan lahap karena aku sangat lapar. Aku minum terasa nikmat meski hanya
air putih, karena aku sangat haus. Aku tidur dengan sangat mudah karena aku
ngantuk sekali,”
“Engkau
tidak enak makan, minum, dan tidak bisa tidur, karena engkau tidak merasakan
apa yang aku rasakan,” si gembel menjelaskan.
Konon,
setelah pertemuan dengan si gembel, raja mengangkat si gembel menjadi raja dan
dia pergi berkelana.
***
Kunci Bahagia dalam Islam | Wah,
sahabat-sahabat… Ternyata untuk sedih itu tidak harus miskin ya. Untuk bahagia
tidak harus kaya. Orang kaya bisa saja nestapa. Orang miskin bisa saja bahagia.
Karena kebahagiaan ternyata tidak bisa diukur dengan dunia.
Contohnya,
dua cerita di atas. Perempuan Tiongkok dan orang gembel itu.
Benar
kata baginda Nabi Muhammad SAW..
قد أفلح من أسلم ورزق
كفافا وقنعه الله بما آتاه
Artinya: Sungguh bahagia orang yang
beragama Islam, rezekinya cukup, dan dia menerima apa yang diberikan oleh Allah
untuknya. (HR. Imam
Muslim)
Kunci Bahagia dalam Islam | Bahagia
itu ketika kita menerima dan rida dengan apa yang diberikan Allah. Meski
pemberian itu sederhana. Hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.
Wallahu
A’lam…
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda....!