Sumber foto : https://www.ruangmuslimah.co |
Memiliki
keluarga romantis itu pasti dambaan semua orang. Karena keluarga romantis akan
diselimuti dengan kebahagiaan. Nabi Muhammad pun sosok suami yang romantis dan
memerintahkan umatnya untuk menjadi suami yang romantis. Kata Rasulullah,
“Sebaik-baiknya kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya dan aku
paling baik kepada keluargaku.” (HR. Imam Turmdudzi)
Nah, berikut ini 10 potret keromantisan Rasulullah bersama sang istri
yang akan membuat kamu baper.
1. Mengecup istri ketika hendak berangkat
Sayidah
Aisyah bercerita; “Sungguh nabi Allah mengecupku ketika hendak
keluar (pergi) untuk salat…” (Sunan Daru Qutni juz 1 hlm. 135)
2 2. Segelas minuman dan satu daging untuk berdua
Suatu
ketika Sayidah Aisyah minum di sebuah wadah. Waktu itu ia dalam keadaan
haid. Lalu nabi juga minta minum. Diberikannya wadah itu kepada beliau. Lalu Rasulullah
minum tepat di bibir gelas yang diminum oleh Sayidah Aisyah.
Sayidah Aisyah juga menggigit daging. Wakut itu ia juga dalam keadaan
haid. Lalu beliau meminta daging itu. Ia memberikannya. Rasulullah pun menggigit
daging di bekas gigitan Sayidah Aisyah.
(Shahih Muslim Juz 1 hlm. 168 /Mirqat Al-Mafatih Juz 2 hlm. 487)
3 3. Tidur di pangkuan istri sambil baca Alquran
Sayidah Aisyah bercerita, “Suatu ketika Rasulullah meletakkan kepalanya di
pangkuanku. Aku dalam keadaan haid. Lalu beliau membaca Alquran.” (Shahih
Muslim juz 1 hlm. 169 dan Misykah Al-Mashabih juz 2 hlm.495)
4 4. Jalan bareng sambil ngobrol
“...
Pada suatu malam, Rasulullah berjalan bersama Sayidah Aisyah sambil
berbincang-bincang....” (Sahih Bukhari juz 13 hlm.174)
5 5. Memuji istri dengan kata-kata indah
“Keutamaan
Aisyah terhadap wanita lain itu seperti keutamaan Tsarid terhadap
makanan lain.” (Shahih Bukhari juz 13 hlm. 495)
*Tsarid
: Makanan yang terbuat dari roti yang dilunakkan kemudian dicampur dengan kuah (Keterangan
dari Mu’jam Almaani). Pada masa nabi makanan ini adalah makanan paling
spesial.
6. Minta disisir kepada istri
Ketika
iktikaf di Masjid, Nabi mendekatkan kepalanya kepada Sayidah Aisyah.
Lalu Sayidah Aisyah menyisir rambut beliau…” (Shahih Muslim juz 1
hlm. 167)
7. Saat istri sedih dan menangis, Rasulullah menenangkan dan mengusap
air matanya
Suatu
ketika Sayidah Shafiyah ikut Rasulullah dalam sebuah perjalanan. Tapi
unta yang ditunggangi Sayidah Shafiyah lamban. Lalu ia menangis. Rasulullah
menghampirinya. “Engkau membawaku di atas unta yang lamban,” kata Sayidah
Shafiyah kepda beliau. Rasulullah mengusap air mata Sayidah Shafiyah
dengan kedua tangan beliau seraya menenangkan Sayidah Shafiyah agar
tidak menangis lagi. (as-Sunan al-Kubra Li an-Nasa’I juz 5 hlm. 369)
8. Membonceng istri
Anas
bin Malik bercerita, “Suatu hari kita bersama Rasulullah sepulang dari Usfan
(nama sebuah tempat). Rasulullah menunggangi kendaraannya sambil membonceng Sayidah
Shafiyah binti Huyyin.” (Shahih Bukhari juz 8 hlm. 79)
9. Kejar-kejaran bersama istri
Suatu
ketika Rasulullah dalam perjalanan. Sayidah Aisyah turut bersama beliau.
Dalam perjalanan Rasulullah mempersilahkan orang-orang untuk berada di depan. Sedangkan
beliau berduaan dengan Sayidah Aisyah di belakang.
“Kemarilah,
aku ingin berlomba denganmu!” ajak Rasulullah.
Sayidah Aisyah setuju. Lalu mereka kejar-kejaran dan Sayidah Aisyah
sampai lebih dulu. Beberapa lama kemudian, dalam sebuah perjalanan beliau
mengajak Sayidah Aisyah kejar-kejaran lagi. Ia mengiakan, kali ini Sayidah
Aisyah kalah. Karena menurut pengakukan Sayidah Aisyah, waktu itu badan
beliau lebih berisi sedangkan sebelumnya tidak. (Musnad Imam Ahmad bin
Hanbal, juz 6 hal. 277)
10. Nonton bareng
Pada
waktu hari lebaran ada orang Sudan bermain tameng dan tombak (alat perang). Sayidah
Aisyah minta izin kepada Rasulullah untuk melihatnya. Maka beliau memposisikan Sayidah
Aisyah di belakangnya. Sayidah Aisyah meletakkan dagunya di pundak
Rasulullah dan menempelkan pipinya ke pipi beliau. (Fathul Bari Juz 2,
hal.440)
Itulah
10 potret keromantisan Rasulullah bersama istri tercinta. Beliau sudah memberi
contoh, tinggal kita meneladaninya, agar keluarga yang kita bangun menjadi
keluarga yang diselimuti sakinah (ketentraman), mawaddah (cinta),
dan rahmah (kasih sayang).
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda....!