Saat mentari mulai
bersinar, jagad raya menyambutnya dengan suka cita. Hewan-hewan menggeliat dari
tidur pulasnya. Ayam jago berkukuruyuk lantang. Burung-burung berkicau indah.
Merpati mendekur mesrah.
Mereka semua menyambut pagi
dengan semangat membara. Mereka sadar aktivitas baru akan dimulai. Setelah
beberapa jam menghilangkah penat, tibalah waktunya memperjuangkan hidup.
Mengais rezeki tuhan yang telah dipersiapkan.
Namun tidak demikian dengan
umat manusia. Tidak semua umat manusia menyambut pagi dengan penuh semangat.
Mereka tidak seperti burung-burung. Ketika pagi menjelang, sebagian mereka
malah tidur nyenyak. Belum memulai aktivitas.
Padahal, dalam Islam, pagi
adalah waktu istimewa. Waktu berkah. Sebab, Nabi Muhammad saw. telah
mendoakannya agar menjadi waktu yang berkah. Rasulullah berdoa, “Ya Allah, berkahilah untuk umatku
pada pagi harinya!” (HR. Imam Turmudzi).
Mengomentari Hadis di atas,
Imam Nawawi mengatakan, disunahkan bagi orang yang memiliki aktivitas, seperti
membaca, menuntut ilmu syar’i, membaca tasbih, i’tikaf, bekerja, perjalanan,
akad nikah, dan memulai sesuatu, agar dikerjakan di pagi hari.
Hal ini agar aktivitas yang
dikerjakan berbuah manis. Berhasil dan sukses. Sebab, pagi adalah waktu yang
berkah. Waktu yang menyimpan kebaikan.
Lantas, Apakah selain pagi tidak berkah?
Apakah aktivitas yang dikerjakan selain di waktu pagi tidak baik? Jawabannya,
sama-sama berkah dan sama-sama baik. Hanya saja, waktu pagi memiliki nilai
lebih karena sudah didoakan oleh Rasulullah saw.. Dan, doa Rasulullah pasti
dikabulkan.
Senada dengan Hadis di
atas, Hadis yang diriwayatkan Imam at-Thabrani. Rasulullah bersabda,
“Pagi-pagilah kalian mencari rezeki dan mencari kebutuhan hidup, sebab waktu
pagi itu berkah dan waktu kesuksesan.”
Maksudnya, aktivitas yang
dilakukan pada pagi hari itu diduga kuat akan sukses. Tak heran jika para ulama
mengatakan, “Pagi-pagi itu diberkahi”.
Lalu, apa yang dimaksud
berkah? Pagi hari diberkahi? Adanya kebaikan dari Allah. Misalnya, berdagang.
Orang yang berdagang mulai pagi hari, dia akan sukses dan menjadi kaya raya.
Sebagaimana yang dialami
Sahabat Shokhr. Ketika ingin berdagang, beliau memberangkatkan dagangannya pada
pagi hari. Beliau ingin mengamalkan Hadis Rasulullah di atas. Ternyata,
keajaiban benar-benar terjadi. Beliau menjadi orang yang sukses dan bergelimang
harta. Itulah secuil contoh berkah pagi hari.
Dengan demikian, tidaklah
dibenarkan tidur pagi. Selain karena menggaggu kesehatan tubuh, juga karena
pagi adalah waktu istimewa. Jika tidur, keistimewaan itu akan hilang.
Kalau kita menilik sejarah,
Rasulullalh saw. pernah menegur putrinya, Sayyidah Fatimah karena tidur pagi.
Pagi itu, Rasulullah saw. berkunjung ke rumah Sayyidah Fatimah. Syahdan, beliau
mendapati putri tercintanya sedang tidur.
Maka beliau menggerakkan
Sayyidah Fatimah dengan kaki beliau. Kemudian beliau berkata, “Wahai anakku,
bangunlah, lihatlah rezeki tuhanmu, dan jangan jadi orang yang lalai. Karena
sesungguhnya, Allah membagikan rezeki manuisa itu pada waktu diantara keluarnya
fajar sampai keluarnya mata hari.”
Alakullihal, pagi
adalah waktu yang tepat untuk mengobarkan semangat. Semangat beraktivitas.
Menulis pada pagi hari. Belajar pada pagi hari. Bekerja pada pagi hari. Dan,
semua aktivitas kita dimulai pada pagi hari. Niati ingin mendapat berkah doa
Rasulullah saw..
Insyaallah, kita akan
memetik berkahnya. Kita akan memanin buahnya. Selain sukses, kita juga akan
mendapatkan pahala. Seperti komentar Imam Nawawi di atas bahwa disunahkan
beraktivitas pada pagi hari. Mengerjakan sunah akan mendapatkan pahala.
sumber foto: http://www.kabarmakkah.com
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda....!