بَرُّوا
آباءَكُمْ تَبَرُّكُمْ أَبْنَاؤُكُمْ
“Berbuat baiklah kalian pada orang tua kalian, maka akan
berbuat baik pula pada kalian anak-anak kalian………………………..” (HR. Thobroni)
Orang
tua kita mencintai kita karena cinta itu sendiri. Kalau kita bahasakan lebih
puitis lagi, cinta orang tua kepada anaknya tanpa “karena”. Cinta mereka memang
murni dari hati. Allah swt. yang menitipkan di dalamnya. Dari cinta itu,
lahirlah pengorbanan tak bertepi. Sampai kapanpun, kita tidak mungkin bisa
membalasnya. Apapun yang kita persembahkan kepada mereka, tidak mungkin bisa
menebus pengorbanan mereka. Tidak mungkin.
Tak
heran, jika Allah swt. memerintahkan kepada semua hambanya agar mencintai orang
tua. Berbuat baik kepada mereka. Jangan sekali-kali menyakiti mereka. Allah
swt. berfirman, “……dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23)
Selanjtunya,
Rasulullah saw. menegaskan, bahwa ada karma orang tua. Kalau kita berbuat baik
kepada orang tua kita, anak-anak kita juga akan berbuat baik kepada kita. Jika
kita menyakiti mereka, anak-anak kita juga akan menyakiti kita.
Mari
renungi cerita berikut. Suatu ketika, ada seorang anak diajak ayah, ibu dan
neneknya ke suatu tempat. Tujuannya adalah panti jumpo untuk menitpikan nenek
yang sudah tua tadi di sana. Setelah urusan administrasi selesai, ayah dan ibu
mengantar si nenek ke sebuah kamar yang sudah disediakan. Isi koper si nenek
dipindah ke lemari yang ada di kamar itu. Sang nenek sedih. Wajahnya sendu.
Sebentar lagi dia akan hidup jauh dari keluarga. Menjadi sebatang kara.
Sejurus
kemudian, ayah dan ibu itu berpamitan meninggalkan sang nenek. Seorang anak itu
pun ikut pulang. Sesampainya di tempat parkir, si anak kembali sambil berlari.
Dia kembali ke kamar neneknya untuk mengambil koper yang memang sengaja tidak
di bawa. Tentu, ayah dan ibu bingung ketika melihat anaknya membawa koper.
Mereka pun kemudian bertanya, “Kenapa kamu ambil kopernya nak?” “Koper ini penting
bagi saya. Suatu saat, koper ini dapat dipakai lagi untuk mengantarkan ayah dan
ibu tinggal di sini.” Jawab si anak polos.
Ayah
dan ibu itu saling berpandangan. Mereka pun kembali ke kamar nenek dan membawa
nenek itu pulang.
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda....!