Sehatmu sebelum Sakitmu


Sakit itu musuh semua orang. Musuh tapi kadang harus menjadi teman dekat. .
Kita tak bisa mengelak dan bersilat. Hanya bertawakkal dan bersabar agar kita bisa berdamai.
.
Saking bencinya pada 'sakit', kita sering melupakannya. Seakan kita tak kenal. .
Padahal, sakit itu dekat. Hanya di balik dinding. Jika Allah berkehendak, semuanya akan berbalik.
.
Teringat sebuah wasiat dari baginda.
.
 اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ.
.
"Rengkuhlah (gunakan sebaik mungkin) 5 hal sebelum 5 hal; mudamu sebelum tuamu; sehatmu sebelun sakitmu; kayamu sebelum fakirmu; kesempatanmu sebelum sibukmu; hidupmu sebelum matimu" (HR. Hakim)
.
Tidak. Rasanya kita jarang mengingat wasiat ini. Bahkan mungkin tak pernah. .
Bukankah kita sangat pandai tidak bersyukur ? Ya, Shalat Duha dua rakaat saja malasnya minta ampun.
.
Padahal, shalat Duha merupakan bentuk syukur. Syukur kita kepada Allah untuk tubuh, mulai ujung rambut sampai ujung kaki.
.
Ketika Allah mengambil kesehatan itu, baru sadar. Betapa kesehatan kita berlalu begitu saja. Kita sadar, betapa sehat itu nikmat yang luar biasa.
.
Memang kata orang bijak; kita sering merasakan betapa "dia" itu anugerah setelah "dia" tidak ada. Jangan sampai.
.
Semoga ! 

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda....!

Previous Post Next Post