Islam Bukan Warisan

Islam itu anugerah. Nikmat terindah. Islam tidak semua orang merasakan. Islam hanya didapat oleh orang pilihan.
Karena Islam itu nikmat, kita wajib mensyukurinya. Ulama mengajarkannya kepada kita.

Alhamdulillh Ala Nikmatil Iman Wal Islam. Alhamdulillah atas nikmat iman dan islam.
Islam bukan warisan. Karena andai warisan, setiap anak muslim pasti muslim. Setiap anak kafir pasti kafir.

Faktanya tidak demikian. Banyak anak muslim yang jadi kafir. Banyak anak kafir jadi muslim. Anaknya Nabi Nuh saja kafir kok.
Islam bukan warisan. Karena kalau warisan, anak orang kafir yang mati saat kecil pati masuk neraka.

Kenyataannya tidak seperti itu. Anak orang kafir yang mati saat kecil, ada ulama yang mengatakan mereka masuk surga. Kata Rasulullah, seorang anak lahir dalam keadaan fitrah, suci. Selanjutnya, sekitarnyalah yang merubahnya.


Islam itu hidayah. Tanpa adanya hidayah, tak mungkin masuk Islam.

Islam itu percaya dan mengakui bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, Muhammad utusan Allah, dan apa yang dibawa Nabi Muhammad adalah benar-benar dari Allah.
Maka, orang yang mengaku muslim, tapi mengakui bahwa agama selain Islam itu benar, sebenarnya dia bukan muslim. Sebab, Allah sudah menegaskan agama yang benar hanya Islam. Selain Islam adalah batil.

Memang, Islam tidak masalah jika ada pemeluk agama lain mengakui hanya agamanya yang benar. Tidak ada masalah. Itu bentuk kebebasan berkeyakinan. Toh, Allah sudah menjelaskan mana yang benar.

Tapi, seorang muslim wajib meyakini, yang benar hanya Islam. Firman Allah: Innaddina Indallahi-l Islam. Sesunggunya agama yang benar menurut Allah hanyalah Islam.

Ketika kita mengatakan, hanya Islam yang benar, hanya orang Islam yang masuk surga, bukan bearti kita bergaya Tuhan. Sebab Allah yang bilang begitu.

Allah mengatakan, hanya Islam yang benar dan hanya orang yang masuk Islam yang masuk surga.
Setuju kan bahwa kebenaran itu hanya milik Allah ? Kebenaran itu diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Nabi Muhammad mengajarkan kepada para sahabat. Sahabat mengajarkan kepada muridnya. Terus seperti itu sampai pada ulama-ulama kita.

Jadi, kebenaran itu jelas. Hanya Islam. Allah yang bilang begitu.

Kebenaran juga diajarkan kepada nabi-nabi terdahulu. Hanya saja, kebenaran itu didistorsi oleh pemeluknya. Sehingga, kebenaran menjadi buram. Lalu berganti menjadi kebatilan. Tak heran jika kemudian Allah menegaskan hanya Islam yang benar dan murni dari Allah.

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda....!

Previous Post Next Post