Selamat Berproses !

Entah, aku bingung ingin menulis apa. Ingin mennulis artikel gak punya tinta, ingin menulis cerpen tidak memiliki kata-kata. Hanya ingin tanpa raga, hanya asa tanpa rupa. Tak berlebihan jika keadaanku yang sekarang ini  kuumpamakan deangan burung tanpa sayap; burung yang hanya merangkak ditanah luas, burung yang hanya bisa memandang indahnya langit biru, burung yang hanya bisa mengimpikan terbang bersama awan salju.

Ternyata, aku kurang dalam memahami semua ini. Semua yang ada di dunia ini harus melalui peroses yang sedemikian rumit. Jika tidak, apapun itu hanya semu, tidak memiliki jati diri. Peroses itulah yang menyulap “apa-apa” menjadi sangat berharga. Benaralah kata mas d. Nawawy Sadoellah bahwa pejuang kemerdekaan dihormati bukan hanya karna berhasil mengusir penjajah, tapi juga karena perjuangannya yang begitu gagah.


Kupu-kupu nan indah tidak lahir hanya dari asa belaka, tapi ada peroses yang begitu panjang. Dalam menajalani peroses itu sangat dibutuhkan keuletan dan kesabaran. Sebab jika tidak, bukan tidak mungkin ulat akan mati sebelum sampai tujuan. Ketika peroses itu tidak berhasil, intan permata hilang begitu saja. Yang tersisa hanya angan-angan dan mungkin kehinaan. Namun, pedih ketika gagal menuju asa dan cita-cita, tidak seberapa dibandingkan orang yang mengabaikan cita-cita atau dibanding orang yang tidak memilik cita-cita sama sekali.

Ketika seseorang ingin juara kelas misalnya, tapi dia takut bersaing, dia takut kalah lalu dia tidak mau belajar mengejar keinginannya, dia akan merugi, sangat merugi. Stidaknya, orang yang seperti ini akan mendapat dua kerugian. Yang pertama, dia menyesal kenapa tidak belajar denagan sungguh-sungguh. Yang kedua, dia sedih karna tidak mendapatkan keinginannya, Juara kelas.

Beda halnya denagan orang yang sangat teguh memertahankan cita-citanya. Meski persaingan begitu menegangkan, dia tetap belajar dan belajar. Ketiak dia gagal, dia hanya akan mendapat satu kerugian yaitu dia sedih karena tidak juara keals. Tapi, hal itu akan sedikit hilang ketika ingat bahwa semaua yang terjadi merupakan taqdir ilahi. Wong dia sudah belajar, hanya saja takdir berkata lain.

Mungkin semua uraian ini akan menjadi motivasi tersendiri bagiku untuk selalu berproses, untuk selalu memapah diri menjadi lebih baik dan terus baik. Memang, tidak ada yang cuma-cuma di dunia ini. Semua keinginan harus dibalas denagan imbalan yang sesuai. Jika imbalan itu besar, maka titik baliknya juga besar.

Good luck………!           Amin……


Tulisan ini entah kapan saya tulis. Mungkin sudah lama. Tadi, saya buka-buka folder lama, eh ada tulisan ini. Saya lihat di blog peribadi. Belum diposting. Saya posting aja..!

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda....!

Previous Post Next Post