Selamat Ulang Tahun Ya Rasulullah !

maulid-nabi-5
Para ulama sepakat bahwa Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun Gajah. Namun, mereka tidak sepakat mengenai tanggal lahir beliau. Ada yang mengatakan tanggal 9, ada yang mengatakan tanggal 18, dan lain-lain. Menurut Ibnu Ishaq, tanggal lahir beliau adalah tanggal 12. Pendapat ini yang diamalkan oleh kebanyakan umat Islam, termasuk umat Islam Indonesia.
Dengan demikian, hari ulang tahun Rasulullah adalah hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal. Pertanyaannya sekarang, kira-kira apa yang akan kita berikan kepada Rasulullah pada hari ulang tahun beliau?Pastinya hal yang istimewa. Karena memberikan sesuautu pada orang yang istimewa haruslah istimewa.
Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa Rasulullah saw. berulang tahun bukan setahun sekali. Bahkan seminggu sekali, yaitu setiap hari Senin. Beliau merayakan ulang tahun dengan cara berpuasa. Beliau sering berpuasa pada hari Senin. Ketika ditanya tentang puasa itu, Rasulullah menjawab, “Hari itu (Senin, red) adalah hari dimana aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Imam Muslim)
Dalam hadis di atas, Rasulullah mengistimewakan hari Senin. Sebab, pada hari itulah beliau mendapat dua nikmat yang agung, yaitu beliau dilahirkan dan diberi wahyu. Menurut para ulama, Rasulullah berpuasa itu sebagai bentuk syukur.
Selain itu, hadis di atas menunjukkan bahwa hari Senin adalah hari istimewa. Kenapa? Karena pada hari itu Rasulullah dilahirkan. Tentunya, ketika hari Senin istimewa karena menjadi hari kelahiran Rasulullah, bulan Rabiul Awal juga istimewa karena menjadi bulan lahirnya Rasulullah.
Karena itulah, Imam Suyutih mengatakan, jika bulan Rabiul Awal datang, kita harus menghormati dan memuliakannya semulia-mulianya. Karena Rasulullah sendiri menghormati hari kelahirannya, kita juga harus menghormati hari dan bulan kelahiran beliau.
Ada banyak cara untuk menghormati hari atau bulan kelahiran Rasulullah saw.. Bisa dengan berpuasa sebagaimana Rasulullah, atau berdzikir, atau bersedekah, atau amal ibadah yang lain. Menghormati hari atau bulan kelahiran Rasulullah subtansinya adalah bersyukur atas kelahiran Rasulullah saw.. Sebab dengan adanya Rasulullah saw. kita bisa mengetahui yang hak dan yang batil. Dan hal itu bisa dilakukan dengan amal baik apapun.
Bagaimana kalau menghormatinya dengan bermaulid? Bermaulid sebagaimana yang dilakukan umat Islam di seluruh dunia termasuk amal baik. Isi maulidan tidak ada yang dilarang oleh Syariat. Kalau kita teliti, yang dibaca dalam maulidan adalah sholawat, berdzikir bersama, membaca sejarah Rasulullah, juga bersedekah pada undangan. Itu semua tidak dilarang oleh syariat.
Maulidan sama dengan milad atau merayakan kemerdekaan negara. Muhammadiyah melakukan milad. Negara Indonesia merayakan kemerdekaan. NU juga memperingati hari kelahirannya. Kalau negara dan ormas saja kita rayakan kelahirannya, apa lagi Rasulullah saw.. Harus lebih kita rayakan hari atau bulan kelahiran beliau.
Tentu, maulidan tidak boleh kita kerjakan dengan hal-hal yang melanggar syariat. Misalnya, maulidan dengan alat music yang diharamkan. Tidak boleh. Sebab, maulidan harus mencerminkan adab dan penghormatan kita kepada Rasulullah. Dan melanggar syariat bukan bentuk penghormatan, bahkan penghinaan kepada beliau.
Selain itu, maulidan atau merayakan kelahiran Rasulullah termasuk bukti cinta kita kepada beliau. Bermaulidan berarti kita ingat kepada Rasulullah. Mengingat Rasulullah saw. adalah tanda bahwa kita mencintai beliau. Adagium Arab mengatakan, “Barang siapa yang mencintai sesuatu, pasti sering menyebutnya.”
Jadi, mari kita rayakan kelahiran Rasulullah dengan meningkatkan amal ibadah. Bisa dengan bepuasa, berdzikir, bersedekah, maulidan atau amal sholeh lainnya. Kalau kita senang ulang tahun kita dirayakan, kenapa tidak mau merayakan hari kelahiran Rasulullah saw.? Kalau kita merayakan kemerdekaan dan lahirnya sebuah ormas, kenapa kita tidak merayakan hari kelahiran Rasulullah saw.?

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda....!

Previous Post Next Post