Ngaji Arbain Nawawi Ke-4: Selalu Merasa Dilihat Allah

……قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ الإِحْسَانِ. قَالَ « أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ ……
“…Laki-laki itu bertanya (lagi), “Kabarkanlah kepadaku, apa itu Ihsan?” Nabi Muhammad Saw. menjawab, “Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa (seakan-seakan) melihatnya, maka sesungguhnya Allah melihatmu…..” (HR. Imam Muslim)

Setelah kita tahu apa itu Islam, apa itu Iman, sekarang kita mengaji apa itu Ihsan. Tentu, Ihsan tidak boleh kita tinggalkan. Ihsan harus kita tingkatkan agar Islam kita menjadi sempurna. Lalu, apa Ihsan itu?

Pertama, Ihsan adalah saat kita beribadah, kita begitu khusyuk. Saking khusyuknya, seakan-akan kita melihat Allah. Maka, ketika sholat (misalnya), kita khusyuk. Seakan-akan kita melihat Allah. Karenanya, penting bagi kita untuk mentadabburi bacaan sholat.


Kita ucapkan takbir, Allahu Akbar. Kita tadabburi artinya, Allah maha besar. Kita baca doa Iftitiah, kita tadabburi artinya. Kita ucapkan, Inni Wajjahtu Wajhiya Lil-ladizi Fathoro-s Samawati Wal Aardi. Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Dzat yang menjadikan langit dan bumi. Dan seterusnya.

Kedua, kalau tidak bisa seakan-akan melihat Allah, maka kita merasa dilihat Allah. Saat kita sholat, kita merasa bahwa Allah melihat kita. Ini tingkatan yang kedua. Setiap kita bergerak, kita merasa dilihat Allah.

Dan, Islam sudah menuntun kita agar kita selalu ingat Allah. Seperti, Islam menganjurkan kita untuk selalu berdoa ketika mau beraktivitas. Mau masuk masjid ada doanya, mau keluar masjid ada doanya. Mau bercermin ada doanya. Hal itu agar kita selalu merasa bersama Allah, selalu merasa dilihat Allah.

Kalau difikir-fikir, Islam itu sangat sempurna. Hal kecil saja, dalam Islam diatur. Seperti membaca doa setiap aktivitas itu. Masuk kamar mandi, ada doanya. Begitu sempurna bukan? Makanya, ada Non Muslim masuk Islam karena aktivitas dalam Islam ada tuntunanya. Ada doanya.

Bagaimana kalau tidak hafal doa-doa setiap aktivitas? Maka, paling tidak membaca Basmalah. Rasulullah bersabda,
كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم أقطع
“Setiap sesuatu yang memiliki nilai kebaikan, tapi tidak dimulai dengan Bismillah, maka terputus” (HR. Abdul Qodir ar-Rohawi)

Artinya terputus? Kurang berkahnya. Amal yang memiliki nilai kebaikan, tapi tidak dimulai dengan Bismillah, maka kurang berkahnya. Menurut para ulama, yang dimaksud dengan “memiliki nilai kebaikan” di sini adalah sesuatu yang diperhitungkan dalam syara’. Baik karena perkara wajib, sunah atau mubah. Karenanya, jika sesuatu itu haram, maka haram membaca Basmalah. Jika sesuatu itu makruh, maka makruh membaca Basmalah. Jika sesuatu itu rendahan, seperti membuang sampah, maka tidak dianjurkan membaca Basmalah.

Gampangnya, yang dianjurkan membaca Basmalah, saat kita ingin melakukan sesuatu yang bukan perkara haram, bukan pekera makruh, dan bukan perkara yang dianggap rendahan.

Membaca Bismillah ini begitu dahsyat. Ada cerita, dulu ada seorang suami yang tidak mencintai istrinya. Anggaplah, sang suami menikah karena terkpaksa. Sang suami mencari-cari kesalahan istri. Agar, sang suami bisa menceraikannya.

Suatu ketika, sang suami memiliki ide. Sang suami memberikan sebuah harta kepada sang istri. Dan bilang, jangan sampai harta itu hilang. Kalau harta itu hilang, maka sang istri akan dicerai. Lalu, sang istri meletakkan harta itu di dalam lemari.

Ketika sang istri tidak ada, sang suami mengambil harta itu dan membuangnya ke dalam sumur. Setelah itu, dia memanggil si istri dan meminta hartanya. Si istri dengan polosnya langsung beranjak menuju lemari. Tak lupa, seperti kebiasaannya, si istri membaca Basmalah sebelum membuka pintu lemari.Subhanallah, berkah Basmalah, harta yang dibuang ke dalam sumur, ternyata masih ada di dalam lemari. Maha Kuasa Allah.

Sang suami pun akhirnya mencintai si istri dengan sepenuh hati. Itulah diantara bukti betapa dahsyatnya Basmalah.


*Disarikan dari ngaji sore, Kitab Al-Arba’in An-Nawawi, di Masji Al-Hidayah, Simo Mulyo Baru 4E/16A, Surabaya

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda....!

Previous Post Next Post