"DERITA TAK TERASA, JIKA KAU TAK APA-APA YA RASULALLAH"
Kala itu, perang Uhud meletus. Perang berkecamuk. Dentingan pedang bergemuruh. Muslimin berperang dengan gagah. Kafir sempat kalah. Namun, akhirnya menang karena pasukan panah jengah.
Khalid bin Walid yang pada waktu itu masih musyrik menaiki gunung Uhud. Membunuh pasukan panah yang tersisa. Lalu, menyerang muslimin dari belakang. Setrategi yang menakjubkan. Jadilah, muslimin dikepung dari depan dan belakang. Dan akhirnya muslimin menanggung kekalahan.
Di belakang sana, para perempuan menanti. Kira-kira apa saja yang terjadi. Bagaimana anak mereka? Selamat tidak? Bagaimana suami mereka? Masih hidup atau tidak?
Orang-orang Islam yang terbunuh mulai digotong. Yang terluka mulai diobati.
Di tengah tangisan yang pecah, ada seorang wanita yang hatinya hanya teringat Rasulullah. Bagaimana keadaan Rasulullah? Diapun menghadang setiap orang yang datang. Lalu menanyakan keadaan Rasulullah. Dari beberapa orang yang dia tanyai, dia mendapati kabar bahwa suami dan kedua anaknya terbunuh. Mati syahid. Tapi, perempuan itu tampak tidak sedih dengan kabar itu. Yang dia tanyakan hanya Rasulullah.
Tak lama kemudian, ada orang lewat. Perempuan itu bertanya lagi. Bagaimana keadaan Rasulullah? Orang itu menjawab Rasulullah tidak apa-apa. Betapa bahagianya hatinya. Ditambah lagi, Rasulullah datang. Hilanglah rasa rindu yang menggebu di hatinya. Dia langsung menghampiri Rasulullah dan menanyakan kabar. Rasulullah selamat. Meski terdapat beberapa luka dan cucuran darah di wajah beliau. Lalu, terdengarlah wanita itu berucap,
"كل مصيبة بعدك جلل يارسول الله"
Setiap derita tak terasa, jika kau tak apa-apa wahai Rasulullah.
#SemogaBermenfaat
_____________________
Kisah-kisah serupa masih dalam tahap pengumpulan. Insyaallah akan diterbitkan menjadi sebuah buku. Allahumma Yassir!! Amin.
Kala itu, perang Uhud meletus. Perang berkecamuk. Dentingan pedang bergemuruh. Muslimin berperang dengan gagah. Kafir sempat kalah. Namun, akhirnya menang karena pasukan panah jengah.
Khalid bin Walid yang pada waktu itu masih musyrik menaiki gunung Uhud. Membunuh pasukan panah yang tersisa. Lalu, menyerang muslimin dari belakang. Setrategi yang menakjubkan. Jadilah, muslimin dikepung dari depan dan belakang. Dan akhirnya muslimin menanggung kekalahan.
Di belakang sana, para perempuan menanti. Kira-kira apa saja yang terjadi. Bagaimana anak mereka? Selamat tidak? Bagaimana suami mereka? Masih hidup atau tidak?
Orang-orang Islam yang terbunuh mulai digotong. Yang terluka mulai diobati.
Di tengah tangisan yang pecah, ada seorang wanita yang hatinya hanya teringat Rasulullah. Bagaimana keadaan Rasulullah? Diapun menghadang setiap orang yang datang. Lalu menanyakan keadaan Rasulullah. Dari beberapa orang yang dia tanyai, dia mendapati kabar bahwa suami dan kedua anaknya terbunuh. Mati syahid. Tapi, perempuan itu tampak tidak sedih dengan kabar itu. Yang dia tanyakan hanya Rasulullah.
Tak lama kemudian, ada orang lewat. Perempuan itu bertanya lagi. Bagaimana keadaan Rasulullah? Orang itu menjawab Rasulullah tidak apa-apa. Betapa bahagianya hatinya. Ditambah lagi, Rasulullah datang. Hilanglah rasa rindu yang menggebu di hatinya. Dia langsung menghampiri Rasulullah dan menanyakan kabar. Rasulullah selamat. Meski terdapat beberapa luka dan cucuran darah di wajah beliau. Lalu, terdengarlah wanita itu berucap,
"كل مصيبة بعدك جلل يارسول الله"
Setiap derita tak terasa, jika kau tak apa-apa wahai Rasulullah.
#SemogaBermenfaat
_____________________
Kisah-kisah serupa masih dalam tahap pengumpulan. Insyaallah akan diterbitkan menjadi sebuah buku. Allahumma Yassir!! Amin.
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda....!