Seringkali, ketika melihat orang baik, kita ingin menjadi baik seperti dia. Ketika melihat orang rajin, kita ingin rajin seperti dia. Ketika melihat orang sukses, kita ingin sukses seperti dia. Sering kali seperti itu. Akan tetapi, keinginan itu hanya keinginan saja. Kita sulit menjadi seperti orang yang kita lihat.
Yang perlu kita sadari, kehidupan ini adalah pilihan. Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Memilih ingin menjadi orang baik, ada konsekuensinya. Memilih menjadi orang jelekpun, ada konsekuensinya.
Menjadi orang baik, konsekoensinya adalah sulit. Kenapa sulit? Sebab kita harus berjuang. Mengalahkan malas. Mengalahkan ketidak-istikamahan. Mengalahkan semua yang menghalangi kita menjadi orang baik.
Ingin salat Tahajjud misalnya. Bagi pemula begitu sulit. Tapi, kalau sudah memilih ingin salat Tahajjud, harus diterima dengan lapang dada. Memang begitulah adanya. Tentu, kesulitan itu bukan menjadi hambatan. Malah, menjadi penyemangat mencapai tujuan. Bukankah banyaknya imbalan itu tergantung kadar kerja kerasnya?
Mungkin, tips paling ampuh untuk menjadi orang berkualitas adalah memulai. Siapa yang memulai? Kita sendiri. Tidak mungkin orang lain. Barang bisa dibeli. Tapi, kualitas diri tidak. Kebaikan diri tidak. Kesuksesan diri tidak. Tidak pernah ada sejarahnya orang sukses karena orang lain.
Orang yang ingin mengembangkan dirinya menjadi lebih baik, harus memulai. Awalnya mungkin begitu berat. Dimulai saja. Berat dan sulit sudah biasa. Kalau tidak dilawan, kapan keinginan itu tercapai.
Jadi, mulailah! Mulailah salat berjema’ah. Mulailah salat sunah. Mulailah tersenyum pada suami, pada istri. Mulialah semua kebaikan yang ingin kita capai!
Semuga bermenfaat….
Yang perlu kita sadari, kehidupan ini adalah pilihan. Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Memilih ingin menjadi orang baik, ada konsekuensinya. Memilih menjadi orang jelekpun, ada konsekuensinya.
Menjadi orang baik, konsekoensinya adalah sulit. Kenapa sulit? Sebab kita harus berjuang. Mengalahkan malas. Mengalahkan ketidak-istikamahan. Mengalahkan semua yang menghalangi kita menjadi orang baik.
Ingin salat Tahajjud misalnya. Bagi pemula begitu sulit. Tapi, kalau sudah memilih ingin salat Tahajjud, harus diterima dengan lapang dada. Memang begitulah adanya. Tentu, kesulitan itu bukan menjadi hambatan. Malah, menjadi penyemangat mencapai tujuan. Bukankah banyaknya imbalan itu tergantung kadar kerja kerasnya?
Mungkin, tips paling ampuh untuk menjadi orang berkualitas adalah memulai. Siapa yang memulai? Kita sendiri. Tidak mungkin orang lain. Barang bisa dibeli. Tapi, kualitas diri tidak. Kebaikan diri tidak. Kesuksesan diri tidak. Tidak pernah ada sejarahnya orang sukses karena orang lain.
Orang yang ingin mengembangkan dirinya menjadi lebih baik, harus memulai. Awalnya mungkin begitu berat. Dimulai saja. Berat dan sulit sudah biasa. Kalau tidak dilawan, kapan keinginan itu tercapai.
Jadi, mulailah! Mulailah salat berjema’ah. Mulailah salat sunah. Mulailah tersenyum pada suami, pada istri. Mulialah semua kebaikan yang ingin kita capai!
Semuga bermenfaat….
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda....!