Hari Raya, Hari Kebahagiaan

Hari Raya, Hari Kebahagiaan
Kali ini, aku bertemu dengan Pak Hadi. Dia baru saja selesai mengais-ngais sampah. Hujan tidak menggangu aktivitas sehari-harinya ini. Aku mengobrolinya. Tanya ini-itu. Basa-basi. Tentang apa saja yang terlintas dalam pikiranku.

Dari penuturannya, setiap harinya, Pak Hadi mendapatkan uang rata-rata 50 ribu. Bersih. Selain uang makan dan kebutuhan lainnya. Cukuplah. Uang itu dia kirimkan kepada Istrinya di rumah. Di Jember. Dia hanya tinggal berdua dengan istri tercinta. Anak-anaknya sudah berkeluarga dan sudah punya anak.
Mereka sudah sibuk sendiri-sendiri. Tak lagi dia miliki. Tak lagi bisa dia timang seperti dulu lagi.

Kakek yang berumur 60-an ini bercerita dengan nada-nada campuran. Tertawa, tertahan, datar dan lirih. Aku mengikuti saja. Sesekali menimpali. Dia bercerita, anak-anaknya tinggal di tempat yang jauh, seperti di Kalimantan. Jarang sekali bertemu dengan mereka.

“Tidak kangen pak?” Tukasku.

“Kangen lah dek…. Tapi, ya beginilah.” Jawabnya.

Hal yang paling membahagiakan baginya adalah ketika bisa berkumpul dengan anak-anaknya. Biasanya pada hari lebaran. Pada hari kemenangan itu, anak-anak dan cucunya datang menyambangi rumahnya.


Aksi Pertama, Surabaya, Sabtu, 05, 03, 2016

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda....!

Previous Post Next Post