Bagi
sebagian anak muda, khusunya mahasiswa, ngopi termasuk kegiatan yang
tidak bisa ditinggalkan. Kebiasaan ini seakan sudah membudaya. Dilakukan turun
temurun. Dan, tidak diketahui secara pasti kapan dan siapa yang memulai. Ternyata,
kegiatan yang sederhana ini, tidak sekedar menyeruput kopi saja, tapi kadang juga
dijadikan ajang adu ‘mulut’; melontarkan ide-ide, mengemukakan pendapat, dan
mengkritisi berita terhangat. Saking asyiknya diskusi sambil ngopi,
kadang lupa tidur. Katakanlah begadang.
Sepengatahuan
penulis, tidak ada pengertian baku apa itu ngopi. Ngopi identik
dengan perkumpulan orang-orang yang sesekali menyeruput kopi. Sebenarnya, kalau
diteliti kembali, minuman yang ada di perkumpulan itu tidak hanya kopi. Minuman
yang lain, seperti minuma es atau susu ikut nimbrung di perkumpulan kecil itu.
Dengan kata lain, ngopi tidak harus minum kopi. Yang terpenting, ada
sebuah perkumpulan yang ditemani minuman itu juga bisa dikatakan ngopi.
Namun biasanya, setiap ada perkumpulan anak muda, terlebih mahasiswa, di
situlah ada kopi. Mungkin karena itulah, perkumpulan beberapa anak muda itu
dikatakan ngopi.
Manfaat
terbesar yang bisa diambil dari ngopi adalah menyerap banyak
pengetahuan. Sebab, dalam forum ngopi pasti ada “celotehan-celotehan”.
Kemudian, celotehan itu ditanggapi oleh celotehan yang lain, sehingga
terciptalah diskusi tanpa sengaja. Tentu ketika terjadi diskusi, ada pertukaran
ilmu dari satu ke yang lain. Wawasan dan pengetahuan hadirin pun kian bertambah.
Apalagi, dalam ngopi itu terdapat senior yang lebih berpengalaman dan
berwawasan. Pasti ada pengetahuan baru yang dapat diperoleh anggota ngopi..
Setelah
mendapat banyak pengetahuan, sangat diharapkan para peserta ngopi
mendapatkan inspirasi yang membawanya bergerak. Bergerak untuk meraih
cita-citanya. Bergerak mewujudkan keinginannya. Bergerak untuk menjadi orang
yang lebih berarti bagi sesama. Bergerak untuk menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Bukankah inspirasi itu pembangkit? Tanpa inspirasi, hidup ini bagai
pohon tak berakar. Lekas tumbang dan jatuh. Diterpa angin sedikit saja sudah
bergelimpangan. Padahal, menjalani hidup itu dibutuhkan jiwa yang tangguh. Yang
siap menghadapai apa saja. Hal itu sulit didapat tanpa inspirasi.
Oleh
karena itu, sangat disayangkan jika ngopi hanya sekedar menyeruput kopi.
Tanpa ada pertukaran pikiran. Tanpa dihiasi ilmu pengetahuan. Tanpa lahirnya
inspirasi. Lebih parahnya, jika hanya mengendutkan timbangan dosa. Prihatin. Dengan
begitu, apa artinya ngopi? Apa artinya perkumpulan? Bukankah Rasulullah
saw. sangat menganjurkan kepada kita agar menjahui sesuatu yang tidak bermanfaat?
Kita anak muda. Perjalanan masih panjang (meski sebenarnya, kematian hanya
Allah yang tahu). Masa depan kita, masa depan bangsa ini. Apa yang kita lakukan
sekarang menjadi cermin bagaimana bangsa ini kedepan. Jika kita hanya ngopi
tanpa arti, hancurlah semuanya. Terutama masa depan kita.
Agar
ngopi menjadi bumi subur inspirasi yang baik, setidaknya ada empat
langkah yang harus dilakukan pelaku ngopi. Pertama, niat. Niat adalah
pokok dari sebuah tindakan. Tanpa niat, tidak akan ada tindakan. Tanpa niat,
tidak akan ada inspirasi. Jadi, bagi yang ingin mencari inspirasi di forum ngopi,
harus berniat ingin mencari inspirasi. Tentu, orang yang ngopi dengan
niat di hati sangat berbeda dengan orang yang sekedar ngopi. Yang
memiliki niat akan lebih cerdas mengoptimalkan waktu. Dia akan memanfaatkan
forum ngopi sebaik-baiknya. Sedangkan yang tidak memiliki niat, tidak
demikian. Dia cenderung mengikuti arus.
Kedua,
antusias. Tentu, agar inspirasi itu muncul harus antusias mendengarkan
celotehan teman ngopi. Apa pun saja yang dibicarakan. Sebab, inspirasi
itu kadang muncul dari hal yang biasa-biasa saja. Dari antusias inilah, kadang
pula muncul pemikiran berbeda dari apa yang telah dilontarkan. Sehingga, forum ngopi
penuh inspirasi. Inspirasi dari teman sebelah dan Inspirasi dari diri sendiri.
Ketiga,
selalu memunculkan pertanyaan baru. Setelah antusias mendengarkan, langkah
selanjutnya adalah mengembangkan wawasan dengan pertanyaan. Misalnya, salah
satu teman kita mengatakan, “Pada tanggal 22 Okober 1945, KH. Hasyima As’ari
mengeluarkan Resolusi Jihad.” Maka, kita kembangkan wawsan ini dengan
pertanyaan. Sebabnya apa? Dampaknya apa? Apakah Resolusi Jihad itu
dilaksanakan? Dan setersunya.
Keempat,
memilah informasi. Tentu, dalam forum ngopi banyak informasi yang kita
dapat. Termasuk yang negative. Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar
memilah dan memilih informasi yang baik dan yang jelek. Informasi yang baik
kita ambil, sedangkan yang jelek kita buang jauh-jauh. Agar inspirasi yang
muncul dari otak kita adalah inspirasi yang baik pula. Tentu, yang menjadi
patokan baik tidaknya adalah agama dan norma-norma di sekitar kita.
Dengan
demikian, ngopi tidak sekedar ngumpul bareng. Setelah itu
selesai. Tapi ada pengetahuan yang kita dapat. Ada pertukaran pemikiran yang
semakin mengkaykan khazana keilmuan kita. Yang lebih penting, juga ada
inspirasi yang memotivasi untuk terus bergerak.
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda....!