Mungkin kata Asyura’ sudah tidak asing lagi bagi kita. Kita sering mendengar dari sahabat-sahabat terdekat. Kita juga sering membaca status-status di medsos tentang hari mulia ini. Kita juga tahu bahwa pada hari ini disunahkan berpuasa. Tak heran, pada Asyura ini biasanya di pesantren-pesantren diadakan puasa masal. Di sekolah-sekolah Islam, baik negri atau swasta, pak guru dan bu guru juga menyarankan para siswa-siswi untuk berpuasa.
Lalu, apkah gerangan keutamaan berpuasa pada hari Asyura’?
Perlu dicatat, sebelum Islam menganjurkan untuk berpuasa pada hari Asyura’, orang Yahudi sudah lebih dulu berpuasa. Penjelasan itu diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Ketika Rasulullah saw. datang ke Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa pada hari Asyura’. Lalu, Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bertanya kepada mereka, “ Sekarang hari apa, kalian kok berpuasa?” Mereka menjawab, “sekarang ini hari yang agung. Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya pada hari ini. Maka, Nabi Musa berpuasa karena bersyukur. Kami pun ikut berpuasa.” Mendengar jawaban itu, Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menimpali, “Kami lebih utama dan lebih berhak dari pada kalian terhadap Nabi Musa.” Nabi pun berpuasa pada hari Asyura’ dan memerintah para sahaba
tnya untuk berpuasa.
Dari cerita di atas dapat difahami betapa agungnya hari Asyura’. Tak heran jika Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam mengistimewakan hari ini. Dalam sebuha Hadis dijelaskan bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura’ akan terhapus dosa tahun yang sudah lewat. Nabi Muhammad Shollallohu Alaihi Wa Sallam bersabda ketika ditanya tentang bulan Asyura’ “Menghapus dosa tahun yang sudah lewat.”. (HR. Imam Muslim).
Imam Zainuddin al-Malibari, dalam kitabnya, Irsyad al-Ibad fi Sabil ar-Rosyad, juga mengutip sebuah cerita ulama terdahulu tentang kemuliaan bulan Asyura’ ini. Konon, seorang saleh terlihat dalam mimpi lalu ditanya tentang keadaannya. Orang saleh itu menjawab, “Dosaku selama 60 tahun diampuni berkat puasa Asyura’.”
Dengan demikian, hari Asyura’ adalah hari mulia. Orang yang berpuasa pada hari ini mendapat pahala yang begitu besar; dosa pada tahun yang sudah lewat akan diampuni. Bahkan dalam cerita ualama saleh di atas, dosa selama 60 tahun jgua diampuni.
Semuga kita bisa mengamalkannya….!
Lalu, apkah gerangan keutamaan berpuasa pada hari Asyura’?
Perlu dicatat, sebelum Islam menganjurkan untuk berpuasa pada hari Asyura’, orang Yahudi sudah lebih dulu berpuasa. Penjelasan itu diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Ketika Rasulullah saw. datang ke Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa pada hari Asyura’. Lalu, Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bertanya kepada mereka, “ Sekarang hari apa, kalian kok berpuasa?” Mereka menjawab, “sekarang ini hari yang agung. Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya pada hari ini. Maka, Nabi Musa berpuasa karena bersyukur. Kami pun ikut berpuasa.” Mendengar jawaban itu, Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam menimpali, “Kami lebih utama dan lebih berhak dari pada kalian terhadap Nabi Musa.” Nabi pun berpuasa pada hari Asyura’ dan memerintah para sahaba
tnya untuk berpuasa.
Dari cerita di atas dapat difahami betapa agungnya hari Asyura’. Tak heran jika Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam mengistimewakan hari ini. Dalam sebuha Hadis dijelaskan bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura’ akan terhapus dosa tahun yang sudah lewat. Nabi Muhammad Shollallohu Alaihi Wa Sallam bersabda ketika ditanya tentang bulan Asyura’ “Menghapus dosa tahun yang sudah lewat.”. (HR. Imam Muslim).
Imam Zainuddin al-Malibari, dalam kitabnya, Irsyad al-Ibad fi Sabil ar-Rosyad, juga mengutip sebuah cerita ulama terdahulu tentang kemuliaan bulan Asyura’ ini. Konon, seorang saleh terlihat dalam mimpi lalu ditanya tentang keadaannya. Orang saleh itu menjawab, “Dosaku selama 60 tahun diampuni berkat puasa Asyura’.”
Dengan demikian, hari Asyura’ adalah hari mulia. Orang yang berpuasa pada hari ini mendapat pahala yang begitu besar; dosa pada tahun yang sudah lewat akan diampuni. Bahkan dalam cerita ualama saleh di atas, dosa selama 60 tahun jgua diampuni.
Semuga kita bisa mengamalkannya….!
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda....!