Adalah Khalid bin Walid. Salah satu sahabat yang bertabarruk dengan rambut Rasulullah saw.. Hal itu dia ceritakan sendiri pada perang Yarmuk. Waktu itu, perang berkecamuk. Tanpa sengaja, peci yang dikenakan Sayyidina Khalid jatuh. Beliaupun mencari peci itu. Beliau juga memerintah pada tentara-tentaranya untuk mencari peci itu. Tak lama kemudian, para tentara menemukan peci itu kotor. Sayiidina Khalid kemudian bercerita, “Suatu ketika Rasulullah saw. melakukan ibadah umrah. Setelah selesai, beliau mencurkur rambutnya. Orang-orang berebutan untuk mendapatkan rambut beliau. Saya mendahului mereka dan mendapatkan rambut beliau bagian ubun-ubun. Saya letakkan rambut itu di peci. Maka, setiap saya berperang dan membawa peci itu, saya pasti menang.”[1]
Pada perang Yamamah, juga ada cerita unik tentang peci Sayyidina Khalid itu. Pada perang itu, peci Sayyidina Khalid terjatuh. Sayyidina Khalid susah bukan kepalang. Sekali-kali beliau mencari-cari peci itu. Tentu, hal demikian membuat sahabat yang lain bertanya-tanya. Kenapa Sayyidina Khalid lebih mementingkan peci dari pada keselamatannya sendiri? Mereka tidak menerima apa yang dilakukan Sayyidina Khalid. Mengetahui hal itu, Sayyidina Khalid langsung menjelaskan yang sebenarnya. “Saya melakukan itu bukan semata-mata karena peci itu, tapi karena rambut Rasulullah saw. yang ada di dalamnya. Supaya berkahnya tidak rusak dan tidak jatuh di tangan orang-orang musyrik.”[2]
[1] Ibnu Asakir, Tarikh Dimsyiq, Juz: 16, hal: 246, Versi Maktabah Syamilah
[2] As-Syami, Muhammad bin Yusuf, as-Sholihi, Subul al-Huda Wa ar-Rosyad, 1993, Juz: 11, hal: 451, Dar al-Kutub, Beirut.
al-Makki, Muhammad Thohir bin Abdul Qodir al-Kurdi, 2012, Tabarruk as-Shahabah, hal: 55, Dar al-Minhaj, Jiddah, Arab Saudi.
Pada perang Yamamah, juga ada cerita unik tentang peci Sayyidina Khalid itu. Pada perang itu, peci Sayyidina Khalid terjatuh. Sayyidina Khalid susah bukan kepalang. Sekali-kali beliau mencari-cari peci itu. Tentu, hal demikian membuat sahabat yang lain bertanya-tanya. Kenapa Sayyidina Khalid lebih mementingkan peci dari pada keselamatannya sendiri? Mereka tidak menerima apa yang dilakukan Sayyidina Khalid. Mengetahui hal itu, Sayyidina Khalid langsung menjelaskan yang sebenarnya. “Saya melakukan itu bukan semata-mata karena peci itu, tapi karena rambut Rasulullah saw. yang ada di dalamnya. Supaya berkahnya tidak rusak dan tidak jatuh di tangan orang-orang musyrik.”[2]
[1] Ibnu Asakir, Tarikh Dimsyiq, Juz: 16, hal: 246, Versi Maktabah Syamilah
[2] As-Syami, Muhammad bin Yusuf, as-Sholihi, Subul al-Huda Wa ar-Rosyad, 1993, Juz: 11, hal: 451, Dar al-Kutub, Beirut.
al-Makki, Muhammad Thohir bin Abdul Qodir al-Kurdi, 2012, Tabarruk as-Shahabah, hal: 55, Dar al-Minhaj, Jiddah, Arab Saudi.
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda....!