Hikmah | Suatu malam, Sayyidina Ali bekerja sebagai pengair Kebun
Kurma. Dari pekerjaannya itu, beliau akan mendapatkan gaji berupa gandum.
Ketika pagi menjelang, beliaupu dapat membawa gandum itu untuk keluarga. Beliau
serhakan kepada mereka untuk di masak.
Kemudian, keluarga Sayyidina Ali mengambil sepertiga
gandum itu untuk ditumbuk agar menjadi tepung. Setelah itu, mereka mengolahnya
untuk dimakan. Ketika mateng dan siap-siap menyantap makanan yang disebut Harirah
itu, seorang miskin datang butuh makanan. Keluarga Sayyidina Ali pun memberikan
makanan itu pada si miskin.
Untuk mengisi perut yang keroncongan, keluarga Sayyidina
Ali mengambil sepertiga kedua dari gandum yang dibawa Sayyidina Ali. Mereka
menumbuknya lalu mengolahnya. Setelah matang dan siap menyantap makanan lezat
itu, datanglah anak yatim yang kelaparan.
Keluarga Syyidina Ali tidak tega.
Mereka memberikan makanan yang sudah susah payah dikelola itu pada si anak
yatim.
Setelah itu, mereka mengambil gandum yang masih tersisa.
Mereka menumbuknya lalu mengolahnya. Setelah siap menyantap makanan terakhir
ini, datanglah seorang tahanan dari musyrikin. Dia meminta makanan kepada
kelurga Sayyidina Ali. Keluarga Sayyidina Ali pun memberikan semua makan
terakhir itu.
Karena tidak ada gandum lagi yang akan dimasak, keluarga
Sayyidina Ali menjalani hidup pada siang itu dengan perut lapar.
Begitulah, betapa antusiasnya keluraga Sayyidina Ali
pada nasib orang-orang lemah dan tak mampu….
Diambil dari Hasyiatus-Showi, juz 4, hal 358,
al-Hidayah.
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda....!